Minggu, 25 Desember 2011

Selamat Ulang Tahun Ibu :D


Hari ini aku mau update blog nih, karena bertepatan dengan tanggal 25 Desember.,
Bukan karena hari ini umat nasrani merayakan hari keagamaannya, tapi karena hari ini Ibuku merayakan ulang tahunnya..
Sebuah Persembahanku, puisi dari seorang anak yang tidak mengerti apa2.,
Seorang anak yang ingin merubah hidupnya menjadi bermakna..

Bismillahirrohmanirrohim..
Ibunda..
terimakasih atas yang kau telah beri
yang telah kau korbankan untuk kami
untuk aku dan adikku

Ibunda..
terimakasih juga untukmu,
yang telah mengajarkan akhlak kepadaku dan juga adikku..
serta telah mendidikku sedari kecil hingga sekarang..

Ibunda...
Tak ingin ku kecewakan dirimu,
tak ingin ku sia siakan
cinta dan pengorbananmu..

Ibunda..
hari ini.. kau berulang tahun..
maaf bila sampai sekarang
aku tak bisa memberimu kado apapun untukmu..

Ibunda..
maafkan aku bila yang ku beri ini..
hanya untaian kata doa kepada sang Esa..
kepada yang maha Agung..

Ya Rabb, lindungilah ibuku..
berilah dia umur yang panjang..
berilah kesehatan untuknya
sehingga ia dapat memberikan senyumnya,
untuk kami setiap waktu..

Amin..
Terimakasih ibuuu..
I love you "Ibuuuku"..

Selamat Ulang Tahuun :D

Selasa, 20 Desember 2011

Perbedaan Leader dan Manager

Nah teman-temanku sekalian, kali ini aku mau update blog.. hahaha. Isi Blog-ku kali ini berisi tentang perbedaan antara Leader dan Manager. Sebelumnya beruntung banget aku follow twitternya Tung Desem Waringin, karena dari sinilah saya tau perbedaan antara Leader dan Manager menurut Tung Desem Waringin. Dan sekarang aku jadi tau manfaat follow itu buat apa, hahaha. Ok gak perlu lama-lama lagi. Nih di bawah ada 22 Perbedaan Leader dan Manager yang aku ambil dari @TungDW (twitter Tung Desem Waringin).

Beda Leader dan Manager.

  1. Leader Diangkat karena Kesepakatan | Manager Diangkat memakai Surat.
  2. Leader selalu Melakukan Hal-Hal yg Benar | Manager selalu Melakukan Hal-Hal dg Benar.
  3. Leader didukung dari Bawah | Manager diangkat dari Atas.
  4. Menjadi LEADER karena Sukarela | Menjadi MANAGER karena tidak ada Pilihan.
  5. Leader selalu Menjadi INSPIRASI | Manager selalu Menjadi MOTIVASI.
  6. Leader selalu Berhubungan dengan Orang | Manager selalu Berhubungan dengan Sistem & Struktur. 
  7. Leader mempunyai Pandangan Jauh Kedepan | Manager Jarak Pandangnya Sebatas Target. 
  8. Leader hanya Menentukan GOAL yang akan dicapai | Manager harus menyiapkan segalanya. 
  9. Leader selalu bertanya Apa dan Kenapa.? | Manager selalu bertanya Bagaimana caranya dan Kapan.? 
  10. Leader menaruh Mata pada Masa Depan | Manager menaruh Mata pada Hasil Akhir.
  11.  Leader selalu Menantang Status Quo | Manager selalu Menerima Status Quo.
  12. Leader cenderung terus Mengembangkan yang sudah ada | Manager cenderung Mempertahankan & Memelihara yg sdh ada. 
  13. Leader selalu berinovasi dan melakukan Perubahan | Manager cenderung Mengelola yang sudah ada.
  14. Leader memperhitungkan dan mengatur Resiko | Manager lebih Fokus pada Peraturan yg ada dan Disiplin. 
  15. Leader akan mengisi dan memberi makna setiap kejadian | Manager akan membentuk dan memilah-milah setiap kejadian. 
  16. Leader cenderung selalu membuat Perubahan | Manager cenderung menghargai Stabilitas dan Keteraturan.   
  17. Leader akan Fokus pada Strategi dan punya Ambisi yg Besar | Manager akan Fokus pada Taktik dan Action. 
  18. Leader selalu punya Gagasan, Ide dan Impian | Manager cenderung mempunyai Fakta, Angka dan Bukti. 
  19. Leader memberikan INISIATIF | Manager memberikan DORONGAN. 
  20. Leader selalu Fokus pada ALTERNATIF | Manager Fokus pada SASARAN.
  21. Leader cenderung mengkombinasi Otak Kiri dan Otak Kanan | Manager lebih cenderung menggunakan Otak Kiri. 
  22. Leader lebih menekankan pada Efektifitas utk mencapai HASIL | Manager cenderung ke Effisiensi utk Menghemat. 


Nah Sekarang teman-teman udah tau kan beda Leader dan Manager ??? 



Ok thanks ya buat semua yang udah baca blog-ku.. Tunggu update selanjutnya yaaa!!! ^__^"



Jumat, 16 Desember 2011

IPA (Informatika Peduli Aids) 3 Desember 2011












Kali ini gak jelas aku mau posting apa, hehehe. yang jelas tentang IPA,

IPA (Informatika Peduli Aids) adalah acara yang diselenggarakan oleh Teknik Informatika Undip dari divisi Sosial HMIF yang dilaksanakan pada 3 Desember 2011. Acara ini dilaksanakan untuk memperingati hari Aids Sedunia.. Di Acara ini tuh kita semua ngundang Pembicara/narasumber dari STOPHIVA FKM Undip, kebetulan aku yg nge-loby, eh alhamdulillah dapet pembicaranya ketua STOPHIVA nya langsung namanya Mbak Gardea dari Angkatan 2009. Acara ini menurutku termasuk acara Spesial, soalnya inilah kepanitiaan pertamaku di Informatika Undip.. hehehe. O ya, Bintang Tamu satunya lagi tuh ada Mbak Wati dari LSM Graha Mitra yang merupakan ODHA. Di acara ini juga diselingi penampilan Drama dari mahasiswa Informatika, diantaranya ada Mas Fly, Mas Hans, Mas Hamid, Rani, Titis, Eka, Rissa, Firda, Hammam, Satria. Kalo keinget mereka latian jadi pengen ketawa, soalnya pas latian lebih banyak ketawanya daripada seriusnya.. udah gitu waktu mau tampil, gak sengaja playlist musiknya kehapus ama Aku n Tmenku., hehehe (mas Fly sory ya ^_^").  alhamdulillah acaranya berlangsung lancar dan luar biasa.. sampai2 konseptornya seneng banget, soalnya ini acara Talk Show pertama divisi Sosial dan langsung sukses. hehehe



O ya udah gitu aja deh ceritanya... 
Kita liat aja deh foto-fotonya..


Ini Pembicaranya jg, namanya Mb Gardea dari STOPHIVA

Yang di tengah itu namanya mb wati, hehe..
Dari kiri namanya, Rissa, Titis, Mb Wati, Mas Dion, Aku (Fachri)

Nah ini mas EP g tau pusing mikirin apaan, hehe


Ini penampilan akustik waktu jeda sebelum drama

Ini pemain pemain dramanya, hehe


Udah akh, capek deskripsiinnya, mendingan langsung liat aja deh.. Nih !!!







Udah lah, foto2nya g jelas, hehe.. tp mksh buat mas Herdaya Adiyasa n Mas Rizky Akbar buat fotonya.
Walaupun aku bukan anak HMIF apalagi Divisi Sosial, Aku cuma mau ngomong "Always Care And Contribute".. moga2 acara selanjutnya sukses n maap ini acara lama tapi baru aku posting, hehe

Semuanya Gara-gara Mira !!!

          Nah teman-teman, kali ini untuk pertama kalinya di bulan Desember aku mau update blog nih..

          Kali ini aku mau cerita, cerita ini aku ambil dari bukunya Anthony Dio Martin. Menurutku cerita ini bagus banget, khususnya buat kamu yang mungkin lagi galau deketin cewek/cowok tapi gak direspon, hehehe.
Ceritanya begini..

          Di rumah sakit jiwa, seorang mahasiswa yang akan praktik kerja diajak berkeliling oleh seorang dokter jiwa yang bertugas di situ. Di salah satu gang, ia melihat ada seorang pemuda yang menangis-nangis membenturkan kepalanya, sambil berkata,"Mira... Mira...!" Lantas si pemuda itu bertanya, "Itu kenapa Dok?" Lalu si Dokter menjawab,"Ya itu. Gara-garanya cintanya pada Mira nggak dibalas. Makanya dia jadi frustasi dan gila!" 

           Mereka pun melanjutkan perjalanannya dan bertemu dengan pemuda lain yang juga berteriak-teriak, sambil berkata,"Mira... Mira..." lalu si Pemuda itu berkata dengan bingung, "Lho kok ada Mira lagi?" Dengan tenang si Dokter menjawab. "Iya. Karena lelaki inilah yang menikah dengan si Mira itu!"

Teman-teman, coba apa yang dapat diambil dari cerita di atas???

           Terkadang kita selalu gampang menyerah dan susah menerima keadaan, padahal sebenarnya hal tersebut adalah hal yang terbaik buat kita. Misalnya saja saat kita diputus pacar atau saat kita tidak berhasil menggaet cewek atau cowok yang kita taksir. Janganlah cepat cepat frustasi. Mungkin saja ia bukanlah yang terbaik untuk kita. Kadangkala kita suka maksain dan berharap apa yang kita inginkan mesti terkabul. Padahal ingatlah,

Tuhan selalu tahu yang terbaik buat kita sehingga hal yang kita inginkan tidak dikabulkan!!!

           Oleh karena itu, saat kita nggak bisa dapat sesuatu yang kita inginkan, jangan gampang ngambek atau marah-marah. Kadang kita memang gak pernah tau apa yang terbaik buat kita, yang jelas tetap aja berdoa semoga kita mendapatkan yang terbaik diiringi ama usaha..

Selasa, 06 September 2011

Update Status Via IF Undip 2011

Rabu, 24 Agustus 2011

Kisah 22 - 24 Agustus 2011 (PMB Undip, Plus plus) hehe


news_UP2TI.JPG
Pmb Undip

Emm, kisah kali ini aku mulai dari mana ya?? emm dari sini aja deh


Hari Ke 1..

Hari itu adalah hari pertama calon mahasiswa baru Undip angkatan 2011 mengikuti PMB. Hari itu aku berangkat bersama 2 orang temanku sejak smp, Erwin (F.Kedokteran Undip) dan Anggi (Teknik Kimia Undip). kami janjian untuk berkumpul di jalan Fatmawati, aku dan Erwin berangkat bareng (soalnya jarak tempat tinggal kami dekat) setelah 15 menit kemudian kami berdua sampai di tempat, namun belum nampak temanku Anggi. Setelah beberapa menit ditunggu akhirnya si Anggi datang juga. Kami bertiga langsung bergegas ke tempat Upacara PMB (Stadion Undip-red). Di sana ternyata sudah banyak calon mahasiswa baru yang datang, kami pun langsung mencari tempat untuk memarkirkan sepeda motor kami (katanya sih di LPPU, tapi g tau tempatnya. hehe). Akhirnya aku dan kawanku mengikuti arus sepeda motor yang lewat, berharap sampai di tempat parkir. Ternyata benar, kami sampai di LPPU sebagai tempat parkir yang di sekelilingnya banyak sekali calon mahasiswa baru berpakaian seragam kemeja putih dan celana panjang hitam. Di sana aku pun bertemu dengan rio (jurusan matematika, dari jakarta kalo g salah, hehe). Setelah itu kami semua segera menuju Stadion Undip yang notabene tempat berlangsungnya upacara penerimaan mahasiswa baru.



Nah, sebelum mulai upacara kami berniat menuju ke kamar mandi stadion dulu, namun karena tidak tahu letaknya aku menanyakan pada menwa di situ. Nah langsung aja ke tempat tujuan kamar mandi. Eh, ternyata saat masuk kami hanya menemukan kamar mandi perempuan, berhubung ada lorong, kami mencoba masuk kesana.. eh, tenyata di dalam lorong ada beberapa menwa yang mengusir kami keluar dan menyuruh kami lewat jalan lain (padahal kalo di terusin kayaknya juga sampainya sama aja deh, heu). Jreng jreng, abis ke kamar mandi kita langsung baris ke grup masing masing yang telah ditetapkan.

Langsung aja deh ke akhir acara (kelamaan soalnya), akhirnya upacara selesai. Mahasiswa baru kemudian menuju fakultas masing masing. Nah saat itulah aku liat kelasku selama PMB, banyak sekali orang orang yang gak ku kenal.. hehe. Akhirnya jalan satu satunya adalah "kenalan". di situ aku kenal dengan beberapa orang, beberapa yang lainnya lupa.. hehe. Hari pertama oleh kakak2 BEM kita diberi tugas kelompok untuk bulan September dan Oktober nanti, diantaranya Debat dan Recycle. Selain itu kami juga diberi pengenalan tentang kemahasiswaan. Hari pertama cukup sampai disini. heu

Hari Ke 2.....



Hari kedua, aku berangkat lagi bersama kawanku Anggi, namun Si Erwin gak ikut karena dia PMB di Rs.Kariadi. Aku berangkat kepagian, karena anak teknik masuk setengah tujuh. Eh untungnya aku ikut berangkat pagi, ternyata di fakultasku pun ada Gladi bersih.. hehe (untungnya gak telat).
Setelah upacara yang cukup menyenangkan (hehe) kami masuk kembali ke kelas masing2 (Ruangku di E102). Program orientasi pun dimulai lagi.. namun pada hari ini tak seperti kemarin, hari ini PMB campur dilakukan setengah hari. Pada sekitar pukul 12.00 kami menuju jurusan masing masing.. aku dan kawanku menuju Aula Dekanat FMIPA. O ya aku lupa cerita, ternyata eh ternyata di fakultasku ada 2 mahasiswa asing dan salah satunya di jurusanku T.Informatika, kebetulan namanya lupa.. hehe.

Di dalam aula kami dibagi menjadi 12 kepemanduan (aku dapat kepemanduan 7). Dalam kepemanduan, kenalan juga sama yang lain, hehe.. nah di situ juga ada pembekalan dari kakak HMIF dan dosen2. serta menandatangani KRS,. o ya, ketua angkatan kami pun ditunjuk, dan terpilihlah "Wendi" (bukan wendi cagur-red), saat akan selesai kami pun foto bersama kepemanduan.. (kesempatan narsis, hehe). Setelah itu kami pulang. heuf 

Hari Ke 3..



Ngomong2 kok jadi kayak narasi ya?? hadeh -_-"

Nah hari ke 3 ini sebernarnya percobaan dan yang disebut plus plus, sebagian mahasiswa undip diundang untuk mengikuti semacam seminar (judulnya saya lupa, hehe maklum pelupa, hehe) pokoknya tentang perjuangan diponegoro. Di situ saya bertemu teman baru plus tambah pengalaman, dan ajaibnya saya juga ketemu orang2 yang saya kenal di FB sebelumnya namanya Masdhiana dan Indiati, wew.. Di dalam acara tersebut kami diterangkan dan diputarkan film tentang diponegoro. Setelah itu kami dibagi menjadi 4 kelompok, bersama Pranata, Masdhiana, dan Indiati serta teman teman yang lain, untuk mendiskusikan tentang nilai2 perjuangan pangeran diponegoro, aplikasi, dll.. setelah itu beberapa kelompok mempresentasikan hasil bahasannya. aku kagum dengan teman2 sekelompokku, ada yang jago bicara (kayak aktivis), pengetahuan luas, pokoknya unggul deh.. (jadi ngiri -_-") o ya, sebenarnya acara seperti itu di adakan karena dulu ada pelatihan P4, di pelatihan P4 itu juga seperti ini, diskusi bahkan mungkin bisa sampai sore, dan menurut pak dosen hal itu sangat bermanfaat.. Nah, oleh karena itu, hal itu di cobakan pada kami juga dengan mengganti pokok bahasan bukan pancasila namun tentang nilai perjuangan "Pangeran Diponegoro". Nah acara selesai juga deh akhirnya.. dan pasukan dibubarkan., 

Alhamdulillah.. hehe

Selasa, 16 Agustus 2011

Penaklukan Andalusia (Part 1)


nah teman2, aku sebenarnya bingung nih mau posting apa berhubung udah lama aku gak nulis di blog, ya akhirnya aku tulis deh postingan kali ini yang diambil dari berbagai sumber..
bismillah, 

Spanyol dulunya lebih dikenal dengan nama Andalusia oleh bangsa arab merujuk pada kebiasaan masyarakatnya yang masih primitif jika dibandingkan dengan masyarakat islam yang telah mencapai puncak kemajuan pada masa bani umayyah. Wilayah ini sebelumnya berada pada wilayah kekuasaan bangsa romawi yang kemudian ditaklukkan oleh bangsa Vandal pada abad ke 5 M.
Kemudian bangsa Vandal melarikan diri ke wilayah Afrika Utara setelah dikalahkan oleh bangsa Gothic, tepatnya di wilayah kepulauan kecil yaitu pulau Ceuta. Disanalah seseorang bangsawan yang bernama De Graff Julian mempertahankan kekuasaan dari serangan raja Roderic. Keinginan Julian untuk membebaskan diri itulah yang membuat dirinya meminta bantuan kepada Musa ibn Nusair, seorang gubernur Bani Umayyah di Afrika Utara. Setelah mendengar permohonan Julian, Musa ibn Musair meminta persetujuan khalifah al-Walid Ibn Abdul Malik yang kemudian segera disetujui. Tahun 9H/710M dikirimlah utusan bernama Tharif Ibn Malik yang dibantu Julian menuju Andalusia untuk melakukan ekspedisi. Singkat cerita, untuk mempermudah usaha itu, Khalifah al-Wahid mengirimkan tentara sebanyak 5000 orang terdiri dari 4000 tentara biasa dan 1000 pasukan berkuda ditambah pasukan Musa Ibn Nushair sejumlah 200- tentara sehingga menjadi 7000 tentara. sementara Julian membantu berupa perahu untuk menyeberangi selat mediterania. Pasukan Thariq berhasil menyeberangi selat dan mendarat di bukit bebatuan (Gilbraltar) atau jabal thariq

Roderick sangat terkejut mendengar pasukan Islam telah sampai di Selat Gilbraltar. Roderick kemudian mengirimkan sekitar 100.000 pasukannya menuju selatan Andalusia untuk menyambut kedatangan tentara Islam, namun hal itu tidak menciutkan hati Thariq ibn Ziyad dan pasukannya. Karena jumlah tidak sebanding, Thariq meinta tambahan pasukan kepada Musa Ibn Nushair dan disanggupi dengan tambahan 5000 orang sehingga menjadi 12.000 orang. Thariq meneruskan serangan ke wilayah utara Andalusia dan kedua pasukan bertemu di sungai kecil yang akhirnya dimenangkan oleh pasukan Thariq. Roderick terbunuh dalam peperangan itu dan pasukannya menjadi tawanan perang.  Kemudian Thariq membagi pasukan menjadi tiga resimen yang ia sebarkan ke seluruh Siberia sehingga akhirnya hampir seluruh Andalusoa ditaklukan. Dengan demikian agama Islam akhirnya masuk ke Eropa lebih tepatnya Andalusia/Spanyol kurang lebih selama 8 abad lamanya yaitu tahun 711M - 1492M.

Musa Ibn Nushair menyambut gembira atas kemenangan yang dipimpin Thariq Ibn Ziyad, maka Musa Ibn Nushair mempersiapkan sekitar 18.000 pasukan guna membantu Thariq. Akhirnya pasukan Islam berhasil merebut Carmona kemudian Sevilla direbut dari tangan orang gothic. Orang gothic kemudian banyak melarikan diri ke Toledo dan akhirnya Toledo dikuasai Musa Ibn Nushair dan pasukannya, tidak hanya sampai disitu, Musa dan pasukannya terus melakukan penyerangan sampai berhasil menaklukan Barcelona, Candiz, Calica sampai ke selatan Perancis. Namun ditengah perjalanan Musa Ibn Nushair diperintahkan kembali ke Damaskus oleh Khalifah Walid Ibn Abdul Malik. Hanya saja sesampainya di Damaskus Khalifaj Walid Ibn Abdul Malik telah wafat kemudian Musa Ibn Nushair pun wafat. Sebelum Musa Ibn Nushair meninggalkan Andalusia, ia telah meminta Abdul Aziz Ibn Musa Ibn Nushair untuk menggantikan posisinya. Berdasarkan tugas itu ia kemudian mengeluarkan beberapa kebijakan diantaranya menurunkan pajak, toleransi beragama, menghapuskan diskriminasi karena ras dan agama, memberikan perlindungan hukum kepada rakyat dan menjamin keamanan serta kesejahteraan selain perlindungan terhadap benda dan jiwa mereka. Beberapa kebijakan yang dikeluarkan Abdul Aziz ini menimbulkan simpati rakyat, sehingga banyak yang memeluk Islam.

>> Diambil dari berbagai sumber

Kamis, 04 Agustus 2011

Kutipan Menggapai Surga dengan Kelapangan Dada :-D

Jika jiwa-jiwa telah membesar
Maka tubuh akan kesulitan mengikuti kehendaknya. 
Di semua segi aku mencintai sahabat-sahabatku 
Yang menutup mata atas kesalahanku 
Dan dalam kebaikan ia menemaniku
Juga menjaga nama baikku saat hidup maupun setelah matiku
Meski kalian menyakiti hatiku
Aku akan tetap bersabar menanggung aniaya kalian dan takkan menampakkannya
Kemudian aku akan datang kepada kalian dengan sikap kasih sayang
Seolah aku tidak pernah mendengar dan tidak melihat
Aniaya yang telah kalian lakukan padaku
Sesungguhnya antara aku dan orang-orang
Serta antara aku dan anak-anak pamanku sangatlah berbeda
Bila mereka menyakiti hatiku,
Aku berusaha tidak akan mengulangi lagi menyakiti mereka
Jika mereka berusaha meruntuhkan kemuliaanku
Aku akan berusaha membangun kemuliaan mereka
Jika mereka sewenang-wenang saat aku pergi
Saat mereka pergi aku menjaga kehormatan mereka
dan jika mereka mengharapkan ketiadaanku
aku mengharapkan petunjuk kepada mereka
Aku tidak menyimpan kedengkian terpendan terhadap mereka
Dan bukanlah orang yang mulia jika ia masih menyimpan kedengkian pada sesamanya.

(Dikutip dari "Menggapai Surga dengan Kelapangan Dada", Thariq Salim, penerbit GIP dengan sedikit perubahan)

Kamis, 28 Juli 2011

Jurusan Kuliah dengan Prospek Gaji Besar

Ilustrasi : Corbis
AMERIKA SERIKAT – Kuliah memiliki banyak tujuan. Ada yang ingin mencari ilmu setinggi mungkin, agar punya gelar, atau untuk menaikkan posisi tawar saat mencari kerja. Namun tahukah kamu bahwa tidak semua jurusan yang ada di bangku kuliah membuat ‘nilai’ pencari kerja meningkat?  
Bahwa tidak semua jurusan mampu ‘membayar’ kembali saat lulus, seperti daftar yang dibuat olehPayScale. Situs ini memaparkan jurusan yang lulusannya digaji dengan nilai paling tinggi di Amerika Serikat. Uniknya, jurusan kedokteran tidak masuk dalam daftar 13 besar. Begitu juga dengan ilmu sosial, tidak ada yang masuk dalam daftar ini. Lantas, jurusan apa saja yang paling menghasilkan gaji tinggi? Berikut pemaparannya. 

1. Jurusan Teknik Perminyakan
Lulusan jurusan ini yang memiliki pengalaman kerja dua tahun (atau disebut PayScale sebagai pemula), rata-rata dibayar USD97.900 atau setara dengan Rp828,9 juta per tahun. Sementara yang sudah pengalaman selama 15 tahun (mid-career), dibayar USD155 ribu atau setara dengan Rp1,3 miliar per tahun. 

2. Jurusan Teknik Kimia
Tingkat pemula jurusan ini rata-rata dibayar USD64.500 atau setara dengan Rp546 juta per tahun. Sementara mid-carrer rata-rata dibayar USD109 ribu atau setara dengan Rp922,9 juta per tahun. 

3. Teknik Listrik
Lulusan teknik listrik yang pemula rata-rata dibayar USD61.300 atau setara dengan Rp519 juta per tahun. Sementara yang mid-career dibayar USD103 ribu atau setara dengan Rp872,1 juta per tahun. 

4. Material Science
Lulusan jurusan ini dibayar rata-rata USD60.400 atau setara dengan Rp511,4 juta per tahun (untuk pemula) dan USD103 ribu (Rp872 juta) per tahun untuk tingkat mid-career. 

5. Teknik Penerbangan 
Lulusan jurusan ini dibayar rata-rata USD60.700 atau setara dengan Rp513,9 juta per tahun (untuk pemula) dan USD102 ribu atau setara dengan Rp863,6 juta per tahun (untuk mid-career). 

6. Teknik Komputer
Untuk lulusan pemula, rata-rata dibayar USD61.800 atau setara dengan Rp523,3 juta per tahun. Sementara yang mid-career dibayar USD101 ribu atau setara dengan Rp855,2 juta per tahun. 

7. Ilmu Fisika
Lulusan jurusan ini yang pemula rata-rata dibayar USD49.800 (Rp421,6 juta) per tahun sementara untuk yang mid-career dibayar USD101 ribu (Rp855,2 juta) per tahun. 

8. Matematika Terapan
Lulusan jurusan ini rata-rata dibayar USD52.600 (Rp445,4 juta) per tahun untuk pemula. Sementara untuk mid-career rata-rata dibayar USD98.600 (Rp834,8 juta) per tahun. 

9. Ilmu Komputer
Untuk pemula lulusan jurusan ini, rata-rata dibayar USD56.600 (Rp479,3 juta) per tahun. Sementara yang mid-career rata-rata dibayar USD97.900 (Rp829 juta) per tahun. 

10. Teknik Nuklir
Lulusan pemula rata-rata dibayar USD65.100 (Rp551,2 juta) per tahun. Sementara untuk yang mid-career rata-rata dibayar USD97.800 (Rp828,1 juta) per tahun. 

11. Teknik Biomedical
Lulusan jurusan ini yang pemula rata-rata dibayar USD53.800 (Rp455,5 juta) per tahun. Sementara mid-career rata-rata dibayar USD97.800 (Rp828 juta). 

12. Ekonomi
Untuk pemula, rata-rata dibayar USD47.300 (Rp400 juta lebih) sementara yang mid-career dibayar USD94.700 (Rp801 juta lebih) per tahun. 

13. Teknik Mesin
Lulusan pemula jurusan ini rata-rata dibayar USD58.400 (Rp494 juta lebih) per tahun sementara yang mid-career dibayar USD94.500 (Rp800 juta lebih) per tahun.Sumber: http://kampus.okezone.com/read/2011/07/27/373/484960/jurusan-kuliah-dengan-prospek-gaji-besar


Sabtu, 23 Juli 2011

Thariq bin Ziyad, Sang Penakluk Bumi Spanyol – Andalusia


Sejarah mencatat namanya sebagai panglima perang tangguh dan ahli strategi. Namanya pula yang kini diabadikan sebagai nama tempat yang cukup terkenal, Giblartar, di Spanyol. Di tempat inilah ia pertama kali menetap untuk melawan Raja Roderic dari Kerajaan Visigothic, Spanyol, yang dzalim.
Sejarah awal penaklukan Andalusia tidak bisa lepas dari keberhasilan pasukan bangsa Barbar dari Afrika Utara yang dipimpin oleh Thariq Ibn Ziyad ini. Ia berhasil mengalahkan pasukan Raja Roderic dalam sebuah pertempuran efektif selama 8 (delapan) hari, waktu yang sangat singkat untuk menaklukkan sebuah wilayah. Apalagi, jumlah pasukan musuh delapan kali lebih banyak.
Pertempuran itulah yang telah membawa kemenangan gemilang dan membuka pintu gerbang kejayaan Islam untuk masa waktu delapan abad lamanya.
Cerita penaklukan bermula ketika Julian gubernur Ceuta (yang wilayahnya menyatu dengan daratan Maroko) yang di bawah kekuasaan Spanyol memendam kebencian kepada Raja Roderic. Sang raja memperkosa anak perempuannya, Florinda, yang dikirim olehnya untuk menuntut ilmu kepadanya.
Julian bertekad membalas kebrutalan Roderic. Ia segera mendatangi gubernur Tangier, Jendral Thariq Ibn Ziyad, untuk meminta bantuan.
Thariq waktu itu ditunjuk oleh gubernur Musa ibn Nusair dari penguasa dinasti Umayyah untuk kawasan kawasan Afrika Utara. Sebagai gubernur, ia menjaga hubungan baik dengan Julian sehingga tidak ada permusuhan diantara kedua belah pihak. Thariq merupakan orang Barbar yang mendapat pangkat tertinggi dalam karir militer.
Sebagai langkah awal pada 710 M Thariq mengutus anak buahnya, Tarif ibn Malik, bersama 400 tentaranya untuk mengadakan survei ke Andalusia. Sedangkan Julian membantu menyediakan 4 buah kapal untuk menyeberangi selat. Tempat dimana pasukan Tarif mendarat di Spanyol hingga sekarang dinamakan Tarifa. Letaknya di ujung selatan Spanyol berhadapan dengan wilayah Maroko.
Setelah kepulangan ekspedisi Tarif ke Maroko dan membawa kabar bahwa apa yang diceritakan Julian adalah benar, Thariq menyiapkan pasukan. Perjalanan pasukan Thariq dimulai dari wilayah Ceuta kemudian menyeberangi selat yang di kemudian hari hingga sekarang diberi nama selat Jabal al Thariq (Gunung Thariq) atau Gibraltar, dan mendarat di suatu bukit karang pada musim semi 30 April 711.
Di sinilah base camp pasukan Thariq. Di sini pula, ia menyusun strategi. Tempat inilah yang di kemudian hari dikenal dengan nama Gibraltar, wilayah otonomi Inggris di Semenanjung Iberia.
Kekuatan yang dibawa Thariq adalah pasukan berjumlah 12 ribu ribu orang dari bangsa Barbar. Bangsa Barbar adalah bangsa Afrika utara (non Arab) yang banyak mendiami kawasan utara Maroko. Mereka merupakan bangsa nomaden yang hidup berpindah-pindah. Setelah Islam masuk, mereka meninggalkan kepercayaan animisme dan menganut agama Islam. Mereka yang berislam ini kemudian disebut dengan bangsa Moor atau Moro.
Kedatangan pasukan Thariq akhirnya diketahui oleh Gubernur Edeco yang wilayahnya berdekatan dengan Gibraltar. Ia segera memberitahu Roderic.
Mendengar invasi pasukan Thariq, Roderic segera menghadangnya dengan jumlah pasukan yang jauh lebih banyak, yaitu enam kali lipat. Untuk memompa semangat pasukannya, Thariq mengeluarkan pernyataan yang hingga kini diabadikan dalam buku-buku sejarah: “Saudara-saudaraku, musuh ada di depanmu sedangkan laut ada di belakangmu. Kemana kamu akan lari?” Mereka berseru, “Kami akan mengikutimu, Thariq.”
Seketika itu juga semangat pasukan Thariq membara dan maju untuk berperang berhadap-hadapan dengan pasukan Roderik. Pertempuran berlangsung sekitar satu minggu tanpa henti sehingga berakhir dengan kekalahan pasukan Roderic. Peperangan terjadi mulai tanggal 11 Juli hingga 19 Juli 711 di Bulan Ramadhan 92 H. Menjelang berakhirnya Bulan Suci, tepatnya tanggal 28 Ramadhan, Roderic takluk.
Setelah berhasil mengalahkan pasukan Roderic di Rio Barbate, Thariq kemudian membagi pasukannya menjadi 3 kesatuan pasukan untuk terus menyebar ke beberapa penjuru semenanjung. Thariq dan pasukan terus melanjutkan penaklukan ke Toledo yang menjadi pusat kerajaan Roderic. Sedangkan Mughith al-Rumi yang memimpin kavaleri pasukan Thariq, menuju Cordoba dengan membawa 700 pasukan berkuda.
Thariq kemudian menyusul ke Cordoba dan menulis surat ke Musa ibn Nusair mengenai keberhasilan penaklukan Andalusia. Musa memberitakan kemenangan itu kepada Kalifah Walid di Damaskus. Musa melukiskan suasana penaklukan tersebut tidak seperti penaklukan yang biasa, namun kemenangan itu sangat menakjubkan dan agung.
Setelah kemenangan pasukan Thariq yang di luar dugaan tersebut, Gubernur Musa ibn Nusair menyusulnya pada musim panas tahun 712 M dengan disertai 18 ribu pasukan untuk memperluas wilayah yang akan ditaklukkan. Pertemuan antara Thariq dan Musa terjadi di Talavera dekat Toledo.
Penaklukan selanjutnya diteruskan oleh pasukan Islam setelahnya. Wilayah yang ditaklukkan pasukan Islam hingga tahun 721 meliputi seluruh semenanjung Iberia dan sebagian wilayah Perancis bagian selatan. Hingga abad ke-10, wilayah kekuasaan Islam masih meliputi sekitar empat perlima semenanjung Iberia.
Mendung hitam menggelayut di atas bumi Spanyol. Eropa sedang dikangkangi oleh penjajah, Raja Gotik yang kejam. Wanita merasa terancam kesuciannya, petani dikenakan pajak tanah yang tinggi, dan banyak lagi penindasan yang tak berperikemanausiaan. Raja dan anteknya bersuka ria dalam kemewahan sedang rakyat merintih dalam kesengsaraan. Sebagian besar penduduk yang beragama Kristen dan Yahudi, mengungsi ke Afrika, berharap mendapat ketenangan yang lebih menjanjikan. Dan saat itu Afrika, adalah sebuah daerah yang makmur dan mempunyai toleransi yang tinggi karena berada di bawah naungan pemerintahan Islam.
Satu dari jutaan pengungsi itu adalah Julian, Gubernur Ceuta yang putrinya Florinda telah dinodai Roderick, raja bangsa Gotik. Mereka memohon pada Musa bin Nusair, raja muda Islam di Afrika untuk memerdekakan negeri mereka dari penindasan raja yang lalim itu. Setelah mendapat persetujuan Khalifah, Musa melakukan pengintaian kepantai selatan Spanyol. Bulan Mei tahun 711 Masehi, Tariq bin Ziyad, budak Barbar yang juga mantan pembantu Musa bin Nusair memimpin 12.000 anggota pasukan muslim menyeberangi selat antara Afrika dan daratan Eropa.
Begitu kapal-kapal yang berisi pasukannya mendarat di Eropa, Tariq mengumpulkan mereka di atas sebuah bukit karang, yang dinamai Jabal Tariq (karang Tariq) yang sekarang terkenal dengan nama Jabraltar. Diatas bukit karang itu Thariq memerintahkan pembakaran kapal-kapal yang telah menyeberangkan mereka. Tentu saja perintah ini membuat prajuritnya keheranan. “Kenapa Anda lakukan ini?” tanya mereka. “Bagaimana kita kembali nanti?” tanya yang lain.
Namun Thariq tetap pada pendiriannya. Dengan gagah berani ia berseru,
”Kita datang ke sini tidak untuk kembali. Kita hanya punya pilihan, menaklukkan negeri ini dan menetap di sini, atau kita semua syahid.”
Keberanian dan perkataannya yang luar biasa menggugah Iqbal, seorang penyair Persia, untuk menggubahnya dalam sebuah syair berjudul”Piyam-i Mashriq”:
“Tatkala Tariq membakar kapal-kapalnya di pantai Andalusia (Spanyol), Prajurit-prajurit mengatakan, tindakannya tidak bijaksana. Bagaimana bisa mereka kembali ke negeri Asal, dan perusakan peralatan adalah bertentangan dengan hukum Islam. Mendengar itu semua, Tariq menghunus pedangnya, dan menyatakan bahwa setiap negeri kepunyaan Alloh adalah kampung halaman kita.”
Kata-kata Tariq itu bagaikan cambuk yang melecut semangat prajurit muslim yang dipimpinnya. Bala tentara muslim yang berjumlah 12.000 orang maju melawan tentara Gotik yang berkekuatan 100.000 tentara. Pasukan Kristen jauh lebih unggul baik dalam jumlah maupun persenjataan. Namun semua itu tak mengecutkan hati pasukan muslim.
Tanggal 19 Juli tahun 711 Masehi, pasukan Islam dan Nasrani bertemu, keduanya berperang di dekat muara sungai Barbate. Pada pertempuran ini, Tariq dan pasukannya berhasil melumpuhkan pasukan Gotik, hingga Raja Roderick tenggelam di sungai itu. Kemenangan Thariq yang luar biasa ini, menjatuhkan semangat orang-orang Spanyol dan semenjak itu mereka tidak berani lagi menghadapi tentara Islam secara terbuka.
Thariq membagi pasukannya menjadi empat kelompok, dan menyebarkan mereka ke Kordoba, Malaga, danGranada. Sedangkan dia sendiri bersamapasukan utamanya menuju ke Toledo, ibukota Spanyol. Semua kota-kota itu menyerah tanpa perlawanan berarti. Kecepatan gerak dan kehebatan pasukan Thariq berhasil melumpuhkan orang-orang Gotik.
Rakyat Spanyol yang sekian lama tertekan akibat penjajahanbangsa Gotik, mengelu-elukan orang-orang Islam. Selain itu, perilaku Tariq dan orang-orang Islam begitu mulia sehingga mereka disayangi oleh bangsa-bangsa yang ditaklukkannya.
Salah satu pertempuran paling seru terjadi di Ecija, yang membawa kemenangan bagi pasukan Tariq. Dalam pertempuran ini, Musa bin Nusair, atasannya, sang raja muda Islam di Afrika ikut bergabung dengannya.
Selanjutnya, kedua jenderal itu bergerak maju terus berdampingan dan dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun seluruh dataran Spanyol jatuh ke tangan Islam. Portugis ditaklukkan pula beberapa tahun kemudian.
“Ini merupakan perjuangan utama yang terakhir dan paling sensasional bagi bangsa Arab itu,” tulis Phillip K.Hitti, “dan membawa masuknya wilayah Eropa yang paling luas yang belum pernah mereka peroleh sebelumnya ke dalam kekuasaan Islam. Kecepatan pelaksanaan dan kesempurnaan keberhasilan operasi ke Spanyol ini telah mendapat tempat yang unik di dalam sejarah peperangan abad pertengahan.”
Penaklukkan Spanyol oleh orang-orang Islam mendorong timbulnya revolusi sosial di mana kebebasan beragama benar-benar diakui. Ketidak toleranan dan penganiayaan yang biasa dilakukan orang-orang Kristen, digantikan oleh toleransi yang tinggi dan kebaikan hati yang luar biasa.
Masjid cordoba, yang berubah jadi katedral setelah renqouista
Keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu, sehingga jika tentara Islam yang melakukan kekerasan akan dikenakan hukuman berat. Tidak ada harta benda atau tanah milik rakyat yang disita. Orang-orang Islam memperkenalkan sistem perpajakan yang sangat jitu yang dengan cepat membawa kemakmuran di semenanjung itu dan menjadikan negeri teladan di Barat. Orang-orang Kristen dibiarkan memiliki hakim sendiri untuk memutuskan perkara-perkara mereka. Semua komunitas mendapat kesempatan yang sama dalam pelayanan umum.
Pemerintahan Islam yang baik dan bijaksana ini membawa efek luar biasa. Orang-orang Kristen termasuk pendeta-pendetanya yang pada mulanya meninggalkan rumah mereka dalam keadaan ketakutan, kembali pulang dan menjalani hidup yang bahagia dan makmur. Seorang penulis Kristen terkenal menulis: “Muslim-muslim Arab itu mengorganisir kerajaan Kordoba yang baik adalah sebuah keajaiban Abad Pertengahan, mereka mengenalkan obor pengetahuan dan peradaban, kecemerlangan dan keistimewaan kepada dunia Barat. Dan saat itu Eropa sedang dalam kondisi percekcokan dan kebodohan yang biadab.”
Thariq bermaksud menaklukkan seluruh Eropa, tapi Alloh menentukan lain. Saat merencanakan penyerbuan ke Eropa, datang panggilan dari Khalifah untuk pergi ke Damaskus. Dengan disiplin dan kepatuhan tinggi, Thariq memenuhi panggilan Khalifah dan berusaha tiba seawal mungkin di Damaskus. Tak lama kemudian, Thariq wafat di sana.
Dialah Thariq ibn Ziyad, seorang Budak Barbar, penakluk Spanyol, wilayah Islam terbesar di Eropa yang selama delapan abad di bawah kekuasaan Islam telah memenuhi panggilan Rabbnya. Semoga Alloh merahmatinya.

Sumber: http://rohisonline.com/?p=550

Kisah Islam di Spanyol


Masjid Cordoba - Spanyol
Masjid Cordoba - Spanyol
Suatu sore, ditahun 1525. Penjara tempat tahanan orang-orang di situ
serasa hening mencengkam. Jendral Adolf Roberto, pemimpin penjara yang
terkenal bengis, tengah memeriksa setiap kamar tahanan.
Setiap sipir penjara membungkukkan badannya rendah-rendah ketika
‘algojo penjara’ itu berlalu di hadapan mereka. Karena kalau tidak,
sepatu ‘jenggel’ milik tuan Roberto yang fanatik Kristen itu akan
mendarat di wajah mereka.
Roberto marah besar ketika dari sebuah kamar tahanan terdengar
seseorang mengumandangkan suara-suara yang amat ia benci.
“Hai…hentikan suara jelekmu! Hentikan…! ” Teriak Roberto
sekeras-kerasnya sembari membelalakan mata. Namun, apa yang terjadi?
Laki-laki di kamar tahanan tadi tetap saja bersenandung dengan
khusyu’nya. Roberto bertambah berang.
‘Algojo penjara’ itu menghampiri kamar tahanan yang luasnya tak lebih
sekadar cukup untuk satu orang. Dengan congkak ia menyemburkan
ludahnya ke wajah renta sang tahanan yang keriput hanya tinggal
tulang. Tak puas sampai di situ, ia lalu menyulut wajah dan seluruh
badan orang tua renta itu dengan rokoknya yang menyala.
Sungguh ajaib… Tak terdengar secuil pun keluh kesakitan. Bibir yang
pucat kering milik sang tahanan amat gengsi untuk meneriakkan kata,
“Rabbi, waana’abduka. ..” Tahanan lain yang menyaksikan kebiadaban itu
serentak bertakbir sambil berkata, “Bersabarlah wahai ustadz…Insya
Allah tempatmu di Syurga.”
Melihat kegigihan orang tua yang dipanggil ustadz oleh sesama tahanan,
‘algojo penjara’ itu bertambah memuncak amarahnya. Ia memerintahkan
pegawai penjara untuk membuka sel, dan ditariknya tubuh orang tua itu
keras-keras hingga terjerembab di lantai. “Hai orang tua busuk!
Bukankah engkau tahu, aku tidak suka bahasa jelekmu itu?! Aku tidak
suka apa-apa yang berhubung dengan agamamu!
Ketahuilah orang tua dungu, bumi Spanyol ini kini telah berada dalam
kekuasaan bapak kami, Tuhan Yesus. Anda telah membuat aku benci dan
geram dengan ‘suara-suara’ yang seharusnya tak pernah terdengar lagi
di sini. Sebagai balasannya engkau akan kubunuh. Kecuali, kalau engkau
mau minta maaf dan masuk agama kami.”
Mendengar “khutbah” itu orang tua itu mendongakkan kepala, menatap
Roberto dengan tatapan tajam dan dingin. Ia lalu berucap,
“Sungguh…aku sangat merindukan kematian, agar aku segera dapat
menjumpai kekasihku yang amat kucintai, Allah. Bila kini aku berada di
puncak kebahagiaan karena akan segera menemuiNya, patutkah aku
berlutut kepadamu, hai manusia busuk? Jika aku turuti kemauanmu, tentu
aku termasuk manusia yang amat bodoh.”
Baru saja kata-kata itu terhenti, sepatu lars Roberto sudah mendarat
diwajahnya. Laki-laki itu terhuyung. Kemudian jatuh terkapar di lantai
penjara dengan wajah bersimbah darah. Ketika itulah dari saku baju
penjaranya yang telah lusuh, meluncur sebuah ‘buku kecil’. Adolf
Roberto bermaksud memungutnya. Namun,tangan sang Ustadz telah terlebih
dahulu mengambil dan menggenggamnya erat-erat. “Berikan buku itu, hai
laki-laki dungu!” bentak Roberto. “Haram bagi tanganmu yang kafir dan
berlumuran dosa untuk menyentuh barang suci ini!” ucap sang ustadz
dengan tatapan menghina pada Roberto. Tak ada jalan lain, akhirnya
Roberto, mengambil jalan paksa untuk mendapatkan buku itu.
Sepatu lars berbobot dua kilogram itu ia gunakan untuk menginjak
jari-jari tangan sang ustadz yang telah lemah. Suara gemeretak tulang
yang patah terdengar menggetarkan hati. Namun tidak demikian bagi Roberto.
Laki-laki bengis itu malah merasa bangga mendengar gemeretak tulang
yang terputus. Bahkan ‘algojo penjara’itu merasa lebih puas lagi
ketika melihat tetesan darah mengalir dari jari-jari musuhnya yang
telah hancur.
Setelah tangan renta itu tak berdaya, Roberto memungut buku kecil yang
membuatnya penasaran. Perlahan Roberto membuka sampul buku yang telah
lusuh. Mendadak algojo itu termenung. “Ah…sepertinya aku pernah
mengenal buku ini. Tapi kapan? Ya, aku pernah mengenal buku ini.”
suara hati Roberto bertanya-tanya.
Perlahan Roberto membuka lembaran pertama itu. Pemuda berumur tiga
puluh tahun itu bertambah terkejut tatkala melihat tulisan-tulisan
“aneh” dalam buku itu. Rasanya ia pernah mengenal tulisan seperti itu
dahulu.
Namun, sekarang tak pernah dilihatnya di bumi Spanyol. Akhirnya,
Roberto duduk disamping sang ustadz yang telah melepas nafas-nafas
terakhirnya. Wajah bengis sang algojo kini diliputi tanda tanya yang
dalam. Mata Roberto rapat terpejam. Ia berusaha keras mengingat
peristiwa yang dialaminya sewaktu masih kanak-kanak.
Perlahan, sketsa masa lalu itu tergambar kembali dalam ingatan
Roberto. Pemuda itu teringat ketika suatu sore di masa kanak-kanaknya
terjadi kericuhan besar di negeri tempat kelahirannya ini.
************ ********* ********* ********* ********* ******
Sore itu ia melihat peristiwa yang mengerikan di lapangan Inkuisisi
(lapangan tempat pembantaian kaum muslimin di Andalusia). Di tempat
itu tengah berlangsung pesta darah dan nyawa. Beribu-ribu jiwa tak
berdosa berjatuhan di bumi Andalusia. Di hujung kiri lapangan,
beberapa puluh wanita berhijab (jilbab)digantung pada tiang-tiang besi
yang terpancang tinggi. Tubuh mereka bergelantungan tertiup angin sore
yang kencang, membuat pakaian muslimah yang dikenakan berkibar-kibar
di udara. Sementara, ditengah lapangan ratusan pemuda Islam dibakar
hidup-hidup pada tiang-tiang salib, hanya karena tidak mau memasuki
agama yang dibawa oleh para rahib.
Seorang bocah laki-laki mungil tampan, berumur tujuh tahunan, malam
itu masih berdiri tegak di lapangan Inkuisisi yang telah senyap.
Korban-korban kebiadaban itu telah syahid semua. Bocah mungil itu
mencucurkan air matanya menatap sang ibu yang terkulai lemah ditiang
gantungan. Perlahan-lahan bocah itu mendekati tubuh sang ummi yang
sudah tak bernyawa, sembari menggayuti ibunya. Sang bocah berkata
dengan suara parau, “Ummi, ummi, mari kita pulang. Hari telah malam,
bukankah ummi telah berjanji malam ini akan mengajariku lagi tentang
alif, ba, ta, tsa….? Ummi,cepat pulang ke rumah ummi…” Bocah kecil
itu akhirnya menangis keras, ketika sang ummi tak jua menjawab
ucapannya. Ia semakin bingung dan takut, tak tahu harus berbuat apa.
Untuk pulang ke rumah pun ia tak tahu arah.
Akhirnya bocah itu berteriak memanggil bapaknya ” Abi…Abi… Abi…”
Namun, ia segera terhenti berteriak memanggil sang bapak ketika
teringat kemarin sore bapaknya diseret dari rumah oleh beberapa orang
berseragam.
“Hai…siapa kamu?!” teriak segerombolan orang yang tiba-tiba
mendekati sang bocah. “Saya Ahmad Izzah, sedang menunggu Ummi…”
jawab sang bocah memohon belas kasih. “Hah…siapa namamu bocah, coba
ulangi!” bentak salah seorang dari mereka. “Saya Ahmad Izzah…” sang
bocah kembali menjawab dengan agak grogi. Tiba-tiba plak! sebuah
tamparan mendarat dipipi sang bocah. “Hai bocah…! Wajahmu bagus tapi
namamu jelek. Aku benci namamu. Sekarang kuganti namamu dengan nama
yang bagus. Namamu sekarang ‘Adolf Roberto’ ..Awas! Jangan kau sebut
lagi namamu yang jelek itu. Kalau kau sebut lagi nama lamamu itu,
nanti akan kubunuh!” ancam laki2 itu. Sang bocah meringis ketakutan,
sembari tetap meneteskan air mata. Anak laki-laki mungil itu hanya
menurut ketika gerombolan itu membawanya keluar lapangan
Inkuisisi. Akhirnya bocah tampan itu hidup bersama mereka.
************ ********* ********* ********* ********* *******
Roberto sedar dari renungannya yang panjang. Pemuda itu melompat ke
arah sang tahanan. Secepat kilat dirobeknya baju penjara yang melekat
pada tubuh sang ustadz. Ia mencari-cari sesuatu di pusar laki-laki
itu. Ketika ia menemukan sebuah ‘tanda hitam’ ia berteriak histeris,
“Abi…Abi.. .Abi…” Ia pun menangis keras, tak ubahnya seperti Ahmad
Izzah dulu.
Fikirannya terus bergelut dengan masa lalunya. Ia masih ingat betul,
bahwa buku kecil yang ada di dalam menggamannya adalah Kitab Suci
milik bapaknya, yang dulu sering dibawa dan dibaca ayahnya ketika
hendak menidurkannya. Ia jua ingat betul ayahnya mempunyai’tanda
hitam’ pada bahagian pusar. Pemuda beringas itu terus meraung dan
memeluk erat tubuh renta nan lemah. Tampak sekali ada penyesalan yang
amat dalam atas ulahnya selama ini.Lidahnya yang sudah berpuluh -puluh
tahun alpa akan Islam, saat itu dengan spontan menyebut, “Abi.. aku
masih ingat alif, ba, ta, tsa…” Hanya sebatas kata itu yang masih
terekam dalam benaknya.
Sang ustadz segera membuka mata ketika merasakan ada tetesan hangat
yang membasahi wajahnya. Dengan tatapan samar dia masih dapat melihat
seseorang yang tadi menyiksanya habis-habisan kini tengah memeluknya.
“Tunjuki aku pada jalan yang telah engkau tempuhi Abi,tunjukkan aku
pada jalan itu…” Terdengar suara Roberto memelas. Sang ustadz tengah
mengatur nafas untuk berkata-kata, ia lalu memejamkan matanya. Air
matanya pun turut berlinang. Betapa tidak, jika sekian puluh tahun
kemudian, ternyata ia masih sempat berjumpa dengan buah hatinya, di
tempat ini. Sungguh tak masuk akal. Ini semata-mata bukti
kebesaran Allah.
Sang Abi dengan susah payah masih bisa berucap.” Anakku, pergilah
engkau ke Mesir. Disana banyak saudaramu. Katakan saja bahwa engkau
kenal dengan Syaikh Abdullah Fattah Ismail Al-Andalusy. Belajarlah
engkau di negeri itu,” Setelah selesai berpesan sang ustadz
menghembuskan nafas terakhir dengan berbekal kalimah indah “Asyahadu
anla Illaaha ilallah,waasyhadu anna Muhammad Rasullullah. .” Beliau
pergi dengan menemui Rabbnya dengan tersenyum, setelah sekian lama
berjuang dibumi yang fana ini.
Kini Ahmad Izzah telah menjadi seorang alim di Mesir. Seluruh hidupnya
dibaktikan untuk agamanya, ‘Islam’, sebagai ganti kekafiran yang di
masa muda sempat disandangnya. Banyak pemuda Islam dari berbagai
penjuru berguru dengannya… ” Al-Ustadz Ahmad Izzah Al-Andalusy.
Benarlah firman Allah…”Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada
agama Allah, tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia
menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah. Itulah
agama yang lurus,tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS 30:30)