Sabtu, 22 Juni 2013

Soe Hok Gie - Catatan Seorang Demonstran

Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekah
Ada orang yang menghabiskan waktunya untuk berjudi di Miraza
Tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu, sayangku
Bicara tentang anjing anjing kita yang nakal dan lucu
atau tentang bunga bunga di lembah mandalawangi

Ada serdadu serdadu Amerika yang mati kena bom di danau
Ada bayi bayi yang mati lapar di Biafra
Tapi aku ingin mati di sisimu, manisku
setelah kita bosan hidup dan terus bertanya tanya
Tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tau

Mari sini sayangku,
kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku
Tegaklah ke langit luas atau awan yang mendung
Kita tak pernah menanamkan apa apa, kita tak kan pernah kehilangkan apa apa

- Catatan Seorang Demonstran halaman 433-434

Senin, 17 Juni 2013

pagi 17 Juni 2013

entah kenapa malam ini rasanya berbeda
rasa dingin menyelimutiku
ujung kaki hingga kepala rasa membeku
ditambah pikiran tentang sesuatu
dan entah kenapa saya sedikit melankolis malam ini
rintik rintik hujan dan gemuruh petir
seolah olah berubah menjadi alunan 
nada nada karya wolfgang mozart
atau mungkin bethoven dengan simfoninya yang terkenal
dilanjut dengan andaian andaian tentang masa depan
yang tak jelas pasti muaranya
menahan semua perasaan disini
hingga mungkin suatu saat nanti
menjadi tumpukan gunung
atau mungkin tak terbendung 
hingga jebol dan alirannya kemana mana
bagaikan aliran sungai sungai eufrat
atau mungkin juga membeku
laksana gunung gunung es di kutub utara sana
yang lama tak kunjung mencair
hingga suatu yang dahsyat menghampirinya

Minggu, 02 Juni 2013

Orion

Termenung, membayang
Empat orang anak muda,
Berjalan bersama lewati pintu gedung
yang dinamakan sesuai guru besarnya
melempar topi bersama sama,
tertawa riang bersama,
lupakan semua duka lara
yang terjadi sebelumnya

empat sekawan,
bellatrix, mintaka, alnilam, alnitak
yang tanpa salah satunya,
tak akan pernah jadi orion
abadi di angkasa
terkenal di jagat raya