Facebook bak pisau bermata dua. Di balik manfaatnya yang luar biasa,
situs jejaring sosial ini juga dinilai menyimpan masalah serius.
Penelitian tim psikolog Open University di Belanda mengungkapkan bahwa
situs jejaring sosial itu mempengaruhi prestasi belajar dan bekerja
secara signifikan.
"Masalahnya adalah kebanyakan orang membuka
Facebook atau situs jejaring sosial, email dan atau pesan instan saat
mereka melakukan tugas atau pekerjaan lain," kata salah satu peneliti,
Profesor Paul Kirschner, seperti dikutip dari Times of India.
Hasil
penelitian menemukan bahwa pelajar yang log-in ke Facebok sembari
belajar mendapatkan nilai yang jauh lebih rendah ketimbang yang tidak.
Juga, bahwa nilai ujian dari mereka yang menggunakan situs jejaring
sosial sembari bekerja--meskipun hanya terpampang di belakang layar
komputer utama tempat mereka bekerja--20 persen lebih rendah dari yang
tidak menggunakannya.
Orang mungkin berpikir bahwa melakukan tugas secara paralel, termasuk
digital multitasking, cenderung lebih efisien. Padahal itu
justru berpotensi memecah konsentrasi. "Sehingga pekerjaan bisa lebih
banyak salah dan butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikannya," kata
Kirschner.
Dalam penelitian ini, Profesor Paul Kirschner dan
timnya melibatkan 219 mahasiswa berusia 19-54 tahun dari berbagai
universitas di Amerika. Mereka yang terbiasa mengakses Facebook di kelas
memiliki tingkat pencapaian indeks prestasi rata-rata 3,06. Sementara
yang tidak memiliki kebiasaan itu memiliki indeks prestasi rata-rata
3,82.
Mahasiwa yang tidak menggunakan situs jejaring sosial
mengatakan, mereka meluangkan lebih banyak waktu untuk belajar. Mereka
memiliki waktu lebih panjang sekitar 88 persen. Namun, tiga dari empat
penggila Facebook tidak percaya bahwa menghabiskan banyak waktu di situs
jejaring sosial bisa mempengaruhi prestasi akademik mereka. (kd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar